http://dokumen.tips/education/televisi-edukasi.html
PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANJl. Re. Martadinata KM. 15.5 Ciputat 15411
Tanggerang Selatan
Contact Center : 1500 005
Telpon (hotline) : 021 741 8808
Fax : 021 740 1727
eMail : pustekkom@kemdikbud.go.id
Facebook : http://www.facebook.com/pustekkom.kemdikbud
Twitter : @pustekkom
Dalam rangka menyambut Ulang Tahun
Pustekkom ke-38 (30 Sept 1978 - 30 Sept 2016)
Lomba Menulis Artikel
Tema: Manfaat Teknologi Informasi
Komunikasi (TIK) dalam Belajar Sehari-hari
Syarat dan ketentuan:
- Peserta khusus untuk siswa SMA/SMK sederajat
- Artikel terdiri dari 1000 – 1200 kata
- Artikel mengandung kata kunci minimal 1 Produk Pustekkom (Rumah Belajar, TV Edukasi, Radio Suara Edukasi, m-Edukasi, BSE, dll)
- Artikel dikirimkan melalui email: lombaartikel@kemdikbud.go.id dengan format word atau pdf; atau artikel dapat diunggah melalui blog pribadi dan mengirimkan tautan alamat blog ke email tersebut.
- 1 foto sebagai penunjang artikel merupakan nilai tambah
- Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
- Tulisan merupakan hasil karya sendiri
- Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat
- Artikel yang masuk akan menjadi hak milik penyelenggara
Hadiah:
Juara 1: Rp 2.000.000,00 + Souvenir
Pustekkom
Juara 2: Rp 1.500.000,00 + Souvenir
Pustekkom
Juara 3: Rp 1.000.000,00 + Souvenir
Pustekkom
*pajak ditanggung pemenang
Periode pengiriman artikel:
30 September – 28 Oktober 2016
Hasil diumumkan: 07 November 2016
TVE merupakan salah satu stasiun televisi pemerintah yang
berkedudukan dibawah Pustekkom Kemdikbud yang memiliki peran serta dalam upaya pencerdasaan
anak bangsa dengan menghadirkan berbagai layanan siaran pendidikan yang
berkualitas untuk menunjang tujuan pendidikan nasional.
Visi TVE adalah menjadi siaran televisi pendidikan yang santun dan mencerdaskan. Misi yang diemban adalah menyiarkan program yang mencerdas-kan masyarakat, menjadi tauladan masyarakat, menyebarluaskan informasi dan kebijakan-kebijakan Depdiknas, dan mendorong masyarakat gemar belajar.
Visi TVE adalah menjadi siaran televisi pendidikan yang santun dan mencerdaskan. Misi yang diemban adalah menyiarkan program yang mencerdas-kan masyarakat, menjadi tauladan masyarakat, menyebarluaskan informasi dan kebijakan-kebijakan Depdiknas, dan mendorong masyarakat gemar belajar.
Televisi edukasi bia diakses dihttp://tve.kemdikbud.go.id/
Oleh : Befika Fitriya Dewi
PEMBAHASAN
A. Konsep Televisi
Kata televisi berasal dari dua kata,
yaitu tele (jauh) dan vision (pandangan). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
istilah televisi berarti proses penyiaran gambar (diam atau bergerak) dan suara
melalui gelombang frekuensi radio dan menerimanya pada pesawat penerima yang
memunculkan gambar tersebut pada sebidang layar. Menurut istilah teknik
televisi merupakan alat untuk mengolah sinyal gambar dan suara sehingga didapat
suatu gambar dan suara yang sesuai dengan yang dipancarkan oleh pemancar
televisi.
Sebagai sebuah
media pembelajaran, televisi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media
lain.. Secara umum media ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Menampilkan gambar
dengan gerak, serta suara secara bersamaan.
2. Mampu
menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam kelas karena terlalu besar
(gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu abstrak (bencana), terlalu rumit
(proses produksi), terlalu jauh (kehidupan di kutub) dan lain sebagainya.
3. Mampu mempersingkat
proses, misalnya proses penyemaian padi hingga panen.
4. Memungkinkan adanya
rekayasa (animasi).
Sebelum kita mempelajari prinsip
kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek
gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil
produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan
dipisahkan menjadi tiga warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green),
dan biru (Blue) . Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV (Transmitter)
berupa sinyal krominan, sinyal luminan dan sinkronisasi.
Selain gambar, pemancar televisi
juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bernama sinyal gambar. Gambar
dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan
frekuensi modulasi (FM). Kedua sistem ini digunakan untuk menghindari derau (noise)
dan interferensi. Kedua sinyal informasi diatas dimodulasikan dengan RF Carrier
dan dipancarkan ke angkasa melalui antena.
Ada tiga sistem pemancar TV di
dunia, yaitu :
1. National Television System Committee (NTSC) digunakan di USA.
2. Phases Alternating Line (PAL) digunakan di Inggris.
2. Phases Alternating Line (PAL) digunakan di Inggris.
3. Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan di Prancis
B. Kelebihan dan Kekurangan Televisi
Secanggih apapun sebuah media pasti mempunyai kekurangan.
Sehingga antara media satu dengan media yang lainnya saling melengkapi.
Televisi yang sekarang menempati posisi tertinggi dihati masyarakat pun masih
mempunyai kekurangan di samping kelebihannya. Adapun kelebihan televisi adalah:
1. Bersifat audio visual, artinya televisi dapat memadukan
suara dan gambar yang bergerak.
2. Menguasai jarak dan ruang serta waktu sehingga peristiwa
dibelahan bumi manapun kita bisa melihatnya saat itu juga.
3. Jangkauan televisi sangat luas dan cukup besar
4. Pemberitaan terhadap suatu peristiwa sangat cepat
5. Informasi atau berita yang disampaikan televisi bersifat
lebih singkat, jelas dan sistematis.
6. Televisi bisa menyajikan model dan
contoh-contoh yang baik bagi siswa.
7. Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah
dan kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui
penyiaran langsung atau rekaman.
8. Televisi dapat memberikan kepada siswa
peluang untuk melihat dan mendengar diri sendiri
9. Televisi dapat menyajikan program-program
yang dapat dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan yang
berbeda-beda.
10. Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit
diperoleh pada dunia nyata; misalnya ekspresi wajah, dan lain-lain
Sedangkan untuk kekurangan televisi adalah:
1. Bersifat transitory, artinya pesan yang disampaikan bersifat
sesaat dan sekilas
2. Media televisi terikat oleh waktu tontonan.
3. Televisi tidak dapat melakukan kritik sosial dan pengawasan
sosial secara langsung dan vulgar. Hal ini karena massa televisi sangat
luas dan heterogen.
C. Pemanfaatan Televisi sebagai Media Pembelajaran PAI
Dalam penggunaannya televisi sangatlah mudah untuk digunakan
akan tetapi dalam proses pembelajaran jangan asal pakai saja. Diperlukan adanya
persiapan terlebih dahulu sebelum proses pemebelajaran berlangsung. Hal ini
dikarenakan tidak semuanya anak didik faham akan perbendaharaan kata-kata yang
digunakan dalam materi yang berlangsung di televisi. Kemudian setelah selesai
diadakan kegiatan lanjutan agar semuanya bisa berjalan dengan efektif. Dengan
adanya follow up setelah melihat TV, anak didik akan lebih faham akan pelajaran
tersebut.
Pada tahun 2004, Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar
meresmikan adanya TV-E (Televisi Edukasi), sebuah stasiun televisi di Indonesia
yang khusus ditujukan untuk menyebarkan informasi di bidang pendidikan dan
berfungsi sebagai media pembelajaran masyrakat. Televisi inipun disebut sebagai
Media Pendidikan Jarak Jauh. Dalam sambutannya beliau mengatakan: “sebagai
bangsa yang ingin maju, maka kemnajuan teknologi perlu dimanfaatkan. Hanya saja
itu dilakukan dengan kadar kearifan dan etika yang tinggi, khususnya dilihat
dari segi pendidikan”. Pernyataan beliau sangat jelas untuk mengajak seluruh
civitas pendiddikan menggunakan teknologi sebagai bumbu tambahan dalam proses
pengajaran. Disamping agar tidak ketinggalan zaman, pesan ini juga mengandung
bahwa teknologi sangatlah penting dalam dunia pendidikan.
Televisi edukasi ini dirancang untuk mendidik dan
mencerdaskan masyarakat dengan kemasan acara yang mengasyikkan dan
menyenangkan. Karena daya jangkaun televisi bisa sangat luas, keberhasilan
memanfaatkan media pembelajaran itu akan mempercepat pembangunan masyarakat
belajar yang cerdas.
Program TV-E ini disiarkan melalui satelit dan dapat diakses
dengan menggunakan parabola. Siaran dilaksanakan selama empat jam dari pukul
07.00 hingga 11.00 di frekuensi 3782-3790 MHz. Sedangkan komposisi programnya
meliputi materi pelajaran pendidikan formal 30%, pendidikan nonformal 30%,
pendidikan informal 20%, serta informasi kebijakan dan program berupa berita
atau feature 20%. Adanya siaran ini sangatlah membantu guru dan masyarakat
untuk melakukan pembelajaran secara individu dan kelompok yang nantinya tidak
ada pembatasan ruang gerak proses pendidikan itu sendiri.
Contoh lain televisi yang digunakan sebagai
media pendidikan di Indonesia adalah Televisi Pendidikan Indonesia, yang
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1993. TPI ini ini
atas kerjasama TVRI, Depdikbud dan swasta (PT Televisi Pendidikan Indonesia).
Namun keberadaan TPI sekarang tidak seperti keberadaan pada awalnya yang ± 32%
untuk siaran pendidikan.
Berdasarkan perkembangan teknologi informasi
yang semakin cepat, banyak pembelajaran yang sudah memanfaatkan media audio
visual, selain televisi adalah VCD, film yang digunakan dalam pembelajaran. PAI
sebagai mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afeksi nampaknya akan
cocok jika pola intrenalisasi nilai-nilai pembelajarannya disampaikan melalui
tayangan film. Sehingga diharapkan siswa lebih menghayati dari apa yang
disampaikan